I Robot adalah film imaginasi manusia bahwa pada tahun 2035 robot telah berkembang menjadi asissten manusia yang serba bisa. Robot - robot ini digunakan oleh manusia diberbagai jenis pekerjaan sebagai asisstennya. Nah, karena sebagai tugas IMK saya tidak lanjutkan sinopsisnya.
Robot pada film ini sebenarnya sudah bisa dibilang lebih dari cukup untuk membantu manusia dalam pekerjaannya. Disamping gerakan mereka yang sudah menyerupai manusia mereka sudah bisa mengenali wajah tuannya, mengenali suara tuannya, mengenali kata per kata, mengerti satu kalimat utuh yang diucapkan, dan dapat mengenali tugas yang diperintahkan walaupun bukan kalimat perintah, menawarkan suatu pertolongan dan tugas, serta bisa memberi saran terhadap suatu permasalahan.
Dalam sudut IMK kecanggihan ini sebenarnya sudah dikembangkan oleh para ahli walaupun belum dalam bentuk robot, akan tetapi kita sudah menjumpainya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti lampu yang menyala jika kita berkata "cahaya", "lampu", atau komputer yang bisa menjalankan aplikasi jika kita mengucapkan kata kunci yang sudah diatur. Bahkan ada aplikasi yang bisa mengubah kata-kata yang kita ucapkan menjadi tulisan dalam aplikasi pengolah kata. Sama halnya dengan notebook yang mempunyai sistem keamanan dengan pengenalan wajah siempunya, yang sudah beredar di pasaran.
Jika semua teknologi ini dikembangkan dan dijadikan menjadi satu maka intruksi manusia untuk menjalankan komputer (komunikasi antara manusia dan komputer) tidak lagi memakai sinyal listrik yang "dimediai" oleh kabel dan udara. Manusia mungkin akan memerintah komputer sama seperti halnya berkomunikasi dengan manusia lainnya, dengan bahasa yang lebih alami dan tidak kaku. Dan bukan hal yang tidak mungkin film I Robot menjadi cerita manusia bisa mencapai bulan.
Dalam film I Robot sendiri sebenarnya ada hal yang jauh dari mungkin bahkan mustahil. Karena ada satu robot yang mempunyai 2 sistem pemroses data (CPU). Yaitu robot ciptaan Dr Alfred Lanning yang bernama Sonny. Sonny mempunyai tidak hanya "otak" tetapi dalam "tubuhnya" juga terdapat "hati" yang bisa memproses hal-hal abstrak yang berkaitan dengan perasaan seperti halnya manusia.
Jika yang disintesis adalah kecerdasan manusia dan kemampuan manusia untuk mempelajari sesuatu, itu bisa saja terjadi karena sudah banyak "AI" yang dikembangkan dalam berbagai kebutuhan. Dan sekarang pun sudah dikembangkan software yang dibuat agar komputer bisa belajar mandiri dari pola perilaku manusia yang berinteraksi dengannya. Contoh, komputer akan mengkapitalkan huruf kecil yang kita ketik setelah titik, dan banyak hal lainnya.
Teknologi berbasis IMK ini akan terus berkembang seiring dengan hasrat manusia agar bisa lebih mudah mengoperasikan peralatannya, terlebih lagi membantu saudara-saudara kita yang tidak bisa menggunakan peralatan orang-orang normal.